KETUMBAR
Coriandrum
sativum L.
A.
KLASIFIKASI TANAMAN
Kingdom : plantae
Subkingdom : tracheobionta
Divisi : spermatophyta
Sub divisi : angiospermae
Kelas : dicotyledonae
Sub kelas : rosidae
Ordo : Apiles
Famili : Apiaceae
Genus : Coriandrum
Spesies : Coriandrum sativum L
Gambar 1. Morfologi
Tanaman Ketumbar
Sumber: USDA (2010)
|
B.
SIMPLISIA YANG DIGUNAKAN
Nama simplisia : Coriandri fructus (buah yang
dikeringkan)
C.
NAMA DAERAH
Indonesia : ketumbar
Aceh : keutumba
Gayo : ketumeur, ketumber
Batak toba : hatumbar
Minangkabau : katumba,
Sunda : katuncar,tuncar
Madura : kathombar
Jawa : ketumbar,tumbar
Gorontalo : katumbali
Makasar : katumbara
Bali : katumbah
Bima : katumba
D.
PENYEBARAN
Ketumbar
merupakan tanaman asli dari daratan eropa timur, kemudian menyebar ke india,
marocco, pakistan, rumania dan rusia. Rusia
merupakan produsen terbesar rempah-rempah, sedang untuk ketumbar, india
merupakan produsen terbesar dengan daerah-daerah penyebarannya meliputi madras,
madya pradesh, bombay, mysore dan bihar. Negara-negara produsen ketumbar
lainnya adalah iran, turki, mesir, libanon dan israel. Ketumbar dapat tumbuh
pada kisaran iklim yang lebar, tetapi dapat tumbuh dengan baik pada tanah-tanah
medium sampai berat pada lokasi yang subur, berdrainase baik dan kondisi lembab
(Hapsoh, 2011).
E.
CIRI KHAS TANAMAN
Ketumbar dapat tumbuh
subur dibudidayakan di kebun-kebun dataran rendah dan pegunungan. Habitus
ketumbar semak, semusim, tinggi ± 1m. Batang berkayu, lunak, beralur,
berlubang, percabangan dichotom, hijau. Daunnya majemuk, mirip seledri, tepian
bergerigi, berbagi menyirip, berseludang, tepi daun berwarna putih, hijau
keputih-putihan. Berbunga majemuk berbentuk payung bersusun berwarna putih dan
merah muda, tangkai panjang 5-10 cm, putih, kelopak teridiri dari 5 lembar
lepas satu sama lain, panjang 2-3 mm, hijau, mahkota terdiri dari 5 daun
mahkota, putih atau merah muda, akar tunggang, 129 bulat, bercabang, putih. Bentuk
buah bulat, masih muda hijau setelah tua kuning kecoklatan, hampir bulat
berwarna kuning bersusun, kalau matang, buahnya mudah dirontokkan. Biji bulat
coklat. (Hapsoh, 2011)
Daun
dan biji ketumbar beraroma tajam. Daunnya hijau dengan tepian bergerigi.
Sedangkan, untuk bunga mejemuknya berbentuk payung bersusun berwarna putih dan
merah muda. Untuk buah, bentuknya hampir bulat berwarna kuning bersusun
Untuk buah, bentuknya
hampir bulat berwarna kuning bersusun, apabila sudah matang buahnya mudah dirontokkan
kemudian dikeringkan, bijinya berupa butiran biji kecil-kecil sebesar 1-2
milimeter, mirip dengan biji lada tetapi lebih kecil dan lebih gelap.
Berdasarkan ukuran buah, ketumbar dibedakan ke dalam tiga
kelompok, yaitu c. Sativum var. Vulgare alert ukuran buahnya besar, c. Sativum
var. Microcarpum dc dengan ukuran buah kecil dan coriandrum sativum var indicum
(buahnya berbentuk lonjong). (purseglove et al. 1981). Berdasarkan diameter
bijinya, ketumbar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu coriandrum sativum var
vulgare (diameter biji 3-6 mm) dan coriandrum sativum var microcarpum (diameter
biji 1,5-3 mm). Berdasarkan ekogeografi, terdapat sembilan tipe ketumbar, yaitu
tipe eropa, afrika utara, kaukasia, asia tengah, siria, etiopia, india,
bhutanic, dan omanic. (Hapsoh, 2011)
F.
CARA PENGUMPULAN
Ketumbar
dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi hingga ketinggian
2.000 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini dipanen setelah berumur tiga
bulan, kemudian dijemur, dan buahnya berwarna kecoklatan dipisahkan dari
tanamannya. Hasil panen umumnya dijual ke pasar tradisional untuk keperluan
bumbu rumah tangga (hadipoentyani dan wahyuni, 2004; astawan, 2009).
Tanaman
ketumbar di indonesia belum dibudidayakan secara intensif dalam skala luas, penanamannya
hanya terbatas pada lahan pekarangan dengan sistem tumpangsari, dan jarang
secara monokultur. Daerah
penanaman yang dianggap cocok dan sudah ada tanamannya adalah cipanas, cibodas,
jember, boyolali, salatiga, temanggung, dan sebagian daerah di sumatera barat
(astawan, 2009).
Ketumbar dapat tumbuh pada kisaran
iklim yang lebar, tetapi dapat tumbuh dengan baik pada tanah-tanah medium
sampai berat pada lokasi yang subur, berdrainase baik dan kondisi lembab
(purseglove et al., 1981).
Budidaya
Penyiapan benih
Sebelum
tanam benih direndam dalam air selama satu malam, kemudian disemai dalam
polibag kecil, 2-3 butir/polibag. Setelah tumbuh, tanaman ditinggalkan satu
batang/polibag. Pada umur 1,5-2 bulan setelah semai, bibit dipindahkan ke
lapang.
Pemupukan
Pupuk
kandang diberikan 20 kg/petak satu bulan sebelum tanam. Urea diberikan dua
kali, yaitu 2 dan 4 minggu setelah tanam dengan takaran 2 g/tanaman setiap kali
pemberian. Pupuk sp-36 dan kcl masing-masing diberikan sebanyak 3 g dan 3,5 g
per tanaman pada saat tanam.
Pengendalian
Hama
penyakit untuk melindungi dari hama dan penyakit, tanaman disemprot dengan
fungisida/insektisida dengan frekuensi seminggu sekali.
Pemeliharaan
Penyiraman
dilakukan apabila kondisi tanah sudah mengering.
Panen dan pasca panen
Panen
dilakukan pada saat buah sudah berwarna kuning sampai coklat muda (4-6 bulan
setelah tanam). (Hapsoh, 2011)
G.
SIFAT DAN KHASIAT
Biji
ketumbar mengandung berbagai macam mineral. Mineral yang banyak terkandung pada
biji ketumbar adalah kalsium, fosfor, magnesium, potasium, dan besi. Kalsium
selain berperan sebagai mineral tulang, juga berperan menjaga tekanan darah
agar tetap normal. Mineral fosfor berperan dalam pembentukan dan pertumbuhan
tulang. Fosfor juga berperan dalam menjaga keseimbangan asam dan basa tubuh.
Magnesium merupakan mineral yang berperan dalam metabolisme kalsium dan
potasium, serta membantu kerja enzim dalam metabolisme energi. Potasium
membantu keseimbangan cairan elektrolit dalam tubuh. Besi merupakan mineral
yang dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah, hemoglobin, dan mioglobin
otot (fauci et al., 2008; astawan, 2009).
Selain itu, buah ketumbar ini berkhasiat untuk
pengobatan diare, nyeri perut akibat kembung, nyeri saat haid, gangguan
lambung, serta diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram
positif dan gram negatif
H.
KANDUNGAN KIMIA
Kandungan kimia pada buah ketumbar :
o Sabinene
o Myrcene
o A – terpinene
o Ocimene
o Linalool
o Geraniol
o Dekanal
o Desilaldehida
o Trantridecen
o Asam petroselinat
o Asam oktadesenat
o D-mannite
o Skopoletin
o Ρ-simena
o Kamfena
o Felandren.
I. KEGUNAAN
·
Meredakan pusing
·
Meredakan muntah-muntah
·
Pelancar pencernaan
·
Memperlancar buang angin
(karminatif)
·
Memperlancar asi (laktago)
·
Penambah nafsu makan (stomakik)
K. NAMA DALAM
PERDAGANGAN
Dalam
perdagangan disebut fructus oriandri, dalam bahasa inggris coriander
L. PEMALSUAN
(tidak ada)
M. DAFTAR PUSTAKA
Astawan,
m., 2009. Sehat dengan hidangan kacang
dan biji-bijian. Jakarta : Penebar Swadaya.
Anonim.
- .
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/57885/3/BAB%202%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
diakses pada 18 Oktober pukul 19.39
Hapsari,
ruri ayudya. 2016. Potensi Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Ketumbar (Coriandrum Sativum L.) Terhadap Propionibacterium
Acnes. Bandung. Http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/farmasi/article/view/4708
diakses pada 17 oktober 2018 pukul 18.17
Hasanah,
hapsoh yaya. 2011. Budidaya Tanaman Obat dan
Rempah. Medan : USU Press
Menteri kesehatan republik indonesia.1979. Materia Medika Indonesia Jilid III. Jakarta. Departemen kesehatan
republik Indonesia
Komentar
Posting Komentar